Sabtu, 19 November 2011

GARA-GARA REM BLONG

Rem adalah komponen keselamatan yang paling utama bagi para pengendara kendaraan bermotor. Untuk itu, kondisi rem haruslah selalu bekerja dengan sempurna, agar kita terhindar dari insiden 'rem blong' yang akhirnya berbuah petaka. Merawat dan memperbaiki rem sebenarnya lebih sederhana dibanding mesin atau sistem kelistrikan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengendara agar rem mobilnya berfungsi sebagaimana mestinya:

1. Brake shoe atau kampas rem.
Untuk mengetahui kondisi kampas rem bisa dilakukan dengan menjalankan mobil pada kecepatan rendah sambil menekan setengah pedal rem. Buka jendela dan perhatikan dengan seksama suara pergesekannya. Baik mobil yang menggunakan sistem rem cakram (disc) atau drum akan mengeluarkan suara gesekan metal apabila kampas rem telah habis. Bila hal itu terjadi, segera ganti kampas rem dengan produk baru yang dianjurkan pihak pabrikan untuk mendapatkan pengereman yang maksimal. Sebab, apabila kampas yang habis tetap dibiarkan terpasang, dapat menyebabkan pengikisan pada cakram atau dinding atas drum. Bila sudah terkikis, tentunya biaya yang harus dikeluarkan akan jauh lebih mahal.

2. Tromol (drum).
Saat ini masih banyak mobil yang menggunakan sistem rem tromol atau drum. Bila jarang dibersihkan, apalagi sering melalui genangan air, akan mudah timbulnya karat pada rem tromol. Segera bersihkan karat yang ada pada pelindung debu (dust cover) dengan amplas halus. Bersihkan pula sisa-sia karat yang menempel pada kampas rem dengan amplas yang sama. Kemudian lumuri minyak pelumas pada bagian-bagian yang mengalami pergesekan. Hati-hati saat memasang kembali rangkaian rem tersebut atau minta bengkel kepercayaan Anda untuk melakukannya. Bila sudah dipasang kembali, cobalah berjalan lambat untuk menguji kembali keakuratan kerja rem.

3. Pengikisan cakram dan drum.
Bila pengikisan cakram atau drum sudah terjadi akibat kampas rem yang sudah habis, Anda bisa membawa mobil Anda ke tukang bubut untuk dibubut kembali. Hanya saja perlu dipertimbangkan secara matang untuk menentukan apakah perlu dibubut kembali atau diganti baru. Kesalahan ukuran pembubutan bisa berakibat fatal, karena rem sangat mungkin tidak bekerja maksimal.

4. Minyak rem.
Pelumas rem ibarat jantung dari sistem pengereman. Untuk itu volume minyak rem dalam master rem harus selalu pada level yang ditentukan. Untuk mengetahui jumlah minyak rem yang sesuai, bisa dilihat pada garis kontrol ketinggian minyak rem di botolnya.

5. Master rem.
Sistem pengereman yang kurang maksimal atau tidak pakem bisa diakibatkan tidak efektifnya kinerja master rem. Biasanya disebabkan karena tekanan minyak rem di dalam master rem berkurang. Untuk mengembalikan tekanan tersebut bisa dilakukan dengan mengatur kembali tekanan angin di dalam master rem. Untuk itu, siapkan kunci pas untuk membuka baut master silinder-nya. Sebelum baut dibuka, minta tolong rekan Anda untuk membantu mengocok pedal rem. Ketika pijakan berulang-ulang pada pedal rem berada di bawah, mintalah rekan Anda tersebut untuk menahan pijakannya, sementara Anda mengendurkan baut master silinder. Dengan cara ini minyak rem akan memancar dan Anda harus segera cepat mengencangkannya baut itu kembali. Minta teman Anda untuk mengulangi pijakan pada pedal rem. Bila pijakan paling akhir sudah tidak terlalu dalam, maka perbaikan yang Anda lakukan sudah benar.

6. Rem tangan.
Lakukan inspeksi kabel pada handbrake (rem tangan). Pada gerigi handbrake, Anda bisa melumurinya dengan gel pelumas atau grease (gemuk). Sedangkan kabelnya sendiri dapat dilumuri minyak pelumas. Periksa level panjang kabel melalui tuas handbrake. Jika tarikannya terlalu tinggi, Anda dapat menguranginya melalui baut pengontrol. Gerakkan tuas handbrake berulang-ulang agar gel pelumas dan minyak pelumas merata. Bila tarikan tuas handbrake sudah pendek, tapi cengkeraman rem masih kurang baik, maka artinya kampas rem sudah haus dan minta diganti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar